Faktor
Penyebab Penuaan Kulit
- Kapan mulainya usia tua, tidak sama pada setiap orang. Pada orang-orang tertentu
terjadi sesuai usia (kronologis), tetapi pada sebagian orang proses menua kulit
terjadi lebih awal atau disebut penuaan dini (premature aging). Penuaan kulit terjadi
karena dua proses yang saling berkaitan, yaitu:
1. Proses menua intrinsik atau
proses menua sejati, terjadi oleh karena berlangsung alamiah, fisiologis, dari
dalam tubuh sendiri. Perubahan kulit menyeluruh sejalan dengan bertambahnya
usia dan proses ini tidak dapat dihindari.
2. Proses menua ekstrinsik terjadi
akibat berbagai faktor dari luar tubuh atau faktor lingkungan seperti sinar
matahari, kelembaban udara dan iklim yang dapat mempercepat proses.
Berbagai teori tentang terjadinya
proses penuaan telah dikemukakan oleh para pakar aging, mulai dari mutasi gena,
teori telomerase, teori redundant DNA, sampai kematian sel, radikal bebas dan
teori neuroendokrin (Klatz & Goldman). Pada prinsipnya teori teori tersebut
mengemukakan terjadi kerusakan atau keausan (wear) pada tingkat organ maupun
sampai sel dan subsel yang dikontrol oleh gen dan dipengaruhi faktor faktor
dalam tubuh seperti hormonal, sistem imun dan faktor luar seperti radikal
bebas. Banyak faktor penyebab yang
mempengaruhi proses penuaan kulit, yang pertama adalah faktor internal,
yaitu:
- Keturunan
(genetik), seperti terlihat pada orang tertentu yang cenderung mempunyai
jenis kulit kering dan mengalami penuaan lebih awal. Beberapa penelitian di
Jepang membuktikan kerutan kulit muka, timbulnya uban dipengaruhi oleh faktor
genetik.
- Ras,
manusia terdiri dari bermacam-macam ras seperti Negroid, Mongoloid, Kaukasia,
Polinesia dengan struktur kulit yang berbeda, terutama pigmen melanin yang
mempengaruhi warna kulit suatu ras. Ras kulit putih lebih mudah terbakar
matahari, lebih mudah terjadi kulit menua dini, maupun terjadinya pra kanker
atau kanker kulit dibanding kulit berwarna.
- Hormonal,
pengaruh hormon erat hubungannya dengan usia, terlihat jelas pada wanita yang
memasuki masa klimakterium atau menopause, fungsi indung telur (ovarium) menurun
sehingga estrogen yang di produksi berkurang. Fungsi estrogen menyebabkan
timbulnya tanda-tanda seks sekunder pada masa puber, seperti pertumbuhan
payudara, sel epitel vagina, kulit (menjadi halus), dan mengatur siklus
mentruasi serta sifat kewanitaan lain. Bila produksi menurun maka fungsi akan
menurun pula, yang berakibat pengecilan payudara, atrofi sel epitel vagina, kulit
menjadi tidak halus, elastisitas berkurang, menjadi kering dsb.
- Penyakit
sistemik, kronis seperti diabetes, kanker, penyakit autoimun dan lain
lain dapat memudahkan terjadinya proses menua dini.
- Keadaan
umum yang buruk atau malnutrisi, kekurangan protein dan vitamin menyebabkan
reaksi biologik tubuh terganggu sehingga proses menua terjadi lebih cepat.
Faktor kedua yang menjadi penyebab proses penuaan kulit adalah
faktor eksternal yaitu:
- Pengaruh
sinar matahari (sinar surya = SS):
Radiasi sinar matahari merupakan
faktor paling utama, dan penuaan oleh karena paparan SS disebut photoaging.
Keadaan ini dianggap patologis karena terjadi kerusakan jaringan akibat paparan
sinar matahari (photodamage). Pada daerah yang sering terkena terutama wajah,
leher dan punggung tangan photoaging memperberat (superimposed) terjadinya
penuaan fisiologik. Jadi perubahan yang tampak adalah kombinasi proses penuaan
ekstrinsik maupun intrinsik. Dikatakan 80% penuaan pada wajah merupakan tanda photoaging,
walaupun faktor seperti merokok, alcohol, stres dan lain lainnya berperan pula pada
proses timbulnya kerut wajah dini (Uitto, 1997). Efek berbahaya sinar UVA dan
UVB pada kulit adalah terjadinya kerusakan sel, jaringan dan enzim-enzim tertentu
oleh karena pembentukan radikal bebas. Selain itu juga terjadi kerusakan DNA,
yaitu molekul yang merupakan perangkat genetic sehingga terjadi pertumbuhan
tumor akibat mutasi gena.
- Pengaruh
radikal bebas :
Radikal bebas merupakan senyawa
atom atau molekul yang memiliki elektron yang tidak berpasangan sehingga tidak
stabil, bersifat menarik elektron lain dan sangat reaktif. Senyawa ini dapat
menimbulkan terjadinya kerusakan sel dan menjadi penyebab berbagai keadaan
patologis seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit saluran nafas, penyakit
saluran pencernakan, ginjal, pertumbuhan kanker dan dicurigai ikut berperan
dalam proses penuaan (aging). Pembentukan radikal bebas dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain pajanan sinar ultra violet, radiasi sinar-X,
polusi udara yang berasal dari asap mobil, gas N2O dari pabrik, freon, asap
rokok, pajanan bahan kimia dari luar maupun dari dalam (obat obatan, bahan
tambahan makanan seperti pengawet, pewarna, pelezat dan lain lain), makanan
dengan tinggi karbohidrat dan kalori, bahan yang berasal dari dalam tubuh
sendiri, yaitu senyawa yang terdapat dalam jumlah berlebihan atau yang berasal
dari proses peradangan.
- Pengaruh
kekeringan kulit :
Kekeringan kulit biasanya oleh
karena cara merawat kulit salah, antara lain menggunakan kosmetik yang tidak
sesuai dengan kondisi kulit dan lingkungan pemakai, seperti terlalu sering
memakai sabun atau pembersih berkadar alkohol tinggi pada jenis kulit yang
normal. Kelembaban udara yang rendah seperti di daerah pegunungan atau dataran
tinggi, ruang ber-AC, paparan angin, suhu dingin atau panas, akan mempercepat
penguapan air sehingga kulit menjadi kering.
- Faktor
lain :
Keadaan gizi yang buruk,
kekurangan protein, vitamin, kebiasaan merokok, minuman keras, kopi yang
berlebihan, sering mengalami stress, penurunan berat badan yang terlalu cepat,
penggunaan otot otot muka yang tak diperlukan dan berlebihan (suka cemberut,
mengerutkan kening, berkedip-kedip waktu bicara) merupakan faktor lain yang
dapat mempercepat terjadinya proses penuaan.
Resiko terjadinya penuaan dini
dan pigmentasi lebih tinggi pada orang berkulit terang, atau orang yang banyak
terpajan SS baik karena pekerjaannya, karena olah raga maupun tingggal di daerah
tropis seperti Indonesia.
Demikianlah artikel tentang Faktor Penyebab Penuaan Pada Kulit. Lihat juga artikel lain
yang berjudul Cara Mencegah Penuaan Kulit.
Sumber: Diambil dari Pidato Pengukuhan
Prof. DR. H. Harijono Kariosentono, dr. Sp.KK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar